?> Strategi Pengelolaan Bisnis Retail Online dan Offline: Panduan Lengkap Proses End-to-End | Dartmedia

Our Latest Articles

Business

Strategi Pengelolaan Bisnis Retail Online dan Offline: Panduan Lengkap Proses End-to-End

#Byon #Bisnis #Operasional

Share to Twitter Share to LinkedIn
Strategi Pengelolaan Bisnis Retail Online dan Offline: Panduan Lengkap Proses End-to-End
03 June 2025

Banyak pelaku bisnis mengira tantangan utama di dunia retail hanyalah soal penjualan. Padahal, justru setelah pembeli datang dan transaksi terjadi, pekerjaan baru saja dimulai. Barang harus tersedia di waktu dan tempat yang tepat, harga harus akurat, data penjualan harus terekam, dan laporan keuangan harus bisa dibaca dalam waktu singkat.

 

Tanpa sistem yang terintegrasi, satu kesalahan kecil dalam pencatatan bisa merambat ke laporan keuangan, stok menumpuk di gudang, atau pelanggan kecewa karena barang yang sudah dibayar ternyata kosong. Maka, mengelola bisnis retail, baik online maupun offline, perlu strategi end-to-end: sebuah alur kerja menyeluruh dari awal sampai akhir, yang saling terhubung dan dikendalikan melalui satu sistem yang efisien.

 

 

Tantangan Kritis yang Harus Dikelola dalam Bisnis Retail

 

Sebelum menyusun proses bisnisnya, penting untuk memahami beberapa tantangan utama dalam operasional retail:

 

1. Sinkronisasi stok antar cabang, gudang, dan channel online

2. Kontrol purchasing dan produksi barang

3. Konsistensi harga, diskon, dan promosi di semua channel

4. Pengelolaan transaksi yang real-time

5. Pelaporan yang cepat dan akurat

6. Pengalaman pelanggan yang konsisten dan responsif

Solusinya adalah membangun alur proses kerja yang terintegrasi. Di bawah ini adalah rangkaian proses bisnis retail secara end-to-end.

 

 

Alur Proses Bisnis Retail End-to-End yang Terintegrasi

 

1. Perencanaan Produk dan Pengelolaan Informasi Barang

Semua dimulai dari pendataan produk secara sistematis: nama barang, SKU, harga jual, satuan, hingga kategori produk. Data ini menjadi pusat dari semua proses berikutnya. Sistem master produk yang terkelola dengan baik akan memastikan bahwa informasi yang ditampilkan di toko fisik, online, dan laporan keuangan semuanya konsisten.

 

2. Produksi Barang (Jika Produksi Sendiri)

Beberapa pelaku retail, seperti bisnis fashion, kosmetik, atau makanan olahan, memproduksi sendiri barang yang dijual. Maka sebelum ada stok, perlu ada tahapan:

 

Sistem produksi akan membantu melacak efisiensi, sisa bahan baku, dan mempercepat perhitungan kebutuhan produksi berdasarkan data penjualan sebelumnya.

 

3. Purchasing (Jika Barang Dibeli dari Supplier)

Untuk produk yang tidak diproduksi sendiri, jalurnya adalah pembelian dari supplier.
Prosesnya dimulai dari permintaan pembelian saat stok menipis, pembuatan PO (Purchase Order), penerimaan barang di gudang, dan pembaruan stok secara otomatis.
Sistem purchasing mempermudah kontrol harga, approval internal, serta pencatatan histori supplier yang transparan.

 

Dengan bantuan fitur forecasting dari Byon, proses produksi dan pembelian bisa direncanakan lebih efisien karena didukung proyeksi kebutuhan yang berbasis data.

 

4. Penyimpanan dan Pengelolaan Stok

Barang yang sudah diproduksi atau dibeli masuk ke gudang atau lokasi penyimpanan. Sistem inventaris membantu melacak stok masuk-keluar, status kadaluarsa (jika ada), serta perpindahan antar gudang atau cabang.
Dengan stok real-time, risiko kekosongan barang di outlet bisa ditekan.

 

Byon menyediakan sistem manajemen stok multi-gudang dan multi-channel yang real-time, cocok untuk retail skala kecil hingga besar.

 

5. Distribusi Barang ke Toko atau Cabang

Barang yang siap jual perlu didistribusikan ke titik penjualan, seperti toko fisik, reseller, atau gudang cabang. Prosesnya bisa berbasis permintaan (pull-based) atau jadwal reguler (push-based).
Sistem membantu pencatatan pengiriman, penerimaan barang di toko, dan transfer antar lokasi dengan dokumen otomatis.

 

6. Penjualan: Retail, Online, dan Distribusi

 

a. Penjualan di Toko (POS)

Transaksi dilakukan langsung di kasir dengan sistem POS. Barang keluar otomatis dari stok, dan transaksi masuk ke laporan harian.

 

b. Penjualan Online (E-commerce & Marketplace)

Order masuk dari marketplace atau webstore langsung masuk ke sistem. Stok akan otomatis dikurangi, dan proses logistik bisa dilacak dari satu dashboard.

 

c. Penjualan via Sales (Distribusi ke Distributor/Reseller)

Tim sales menerima order dari distributor atau reseller, membuat Sales Order, memproses pengiriman, dan mencatat invoice atau piutang. Sistem mendukung pencatatan order dari lapangan secara mobile serta pemantauan status transaksi oleh tim pusat.

 

Byon mendukung semua channel penjualan—dari POS hingga B2B—dalam satu sistem terintegrasi, tanpa perlu input manual terpisah.

 

7. Pengelolaan Harga dan Promosi

Harga jual sering berubah mengikuti strategi marketing. Sistem harus mampu menetapkan harga khusus per cabang, promo musiman, bundling produk, dan diskon member.
Fitur promosi yang terpusat akan menjaga konsistensi dan meminimalisir kesalahan input.

 

8. Manajemen Pelanggan dan Loyalti

Setiap pelanggan meninggalkan data yang bisa dimanfaatkan. Riwayat pembelian, preferensi produk, dan tingkat loyalitas bisa diolah menjadi strategi pemasaran yang lebih efektif.
Sistem CRM memungkinkan pengiriman promo terpersonalisasi, aktivasi kupon digital, hingga poin reward otomatis.

 

9. Pelayanan Pelanggan dan Retur Barang

Ketika pelanggan mengembalikan barang karena cacat, salah kirim, atau alasan lainnya, sistem retur mencatat semua detailnya: mulai dari alasan retur, kondisi barang, hingga proses penggantian atau refund.
Ini penting agar retur tidak mengacaukan stok atau laporan penjualan.

 

10. Pelaporan dan Analitik Bisnis

Seluruh proses di atas menghasilkan data yang berharga. Dengan sistem yang terintegrasi, laporan penjualan, stok, pengadaan, distribusi, dan keuangan bisa dilihat secara otomatis dan real-time.
Analitik membantu pemilik bisnis memahami performa tiap cabang, produk terlaris, tren pelanggan, hingga margin keuntungan.

 

Byon menyediakan dashboard bisnis yang komprehensif, membantu mengambil keputusan strategis berbasis data aktual dan real-time.

 

 

Retail yang Sukses Adalah Retail yang Terstruktur

 

Semakin besar skala bisnis, semakin kompleks pula alur operasionalnya. Dengan membangun proses bisnis yang menyatu dari awal hingga akhir, pelaku retail bisa lebih fokus pada pertumbuhan bisnis tanpa terjebak masalah operasional.

 

Sistem end-to-end yang terintegrasi bukan hanya mempercepat kerja, tapi juga mengurangi kesalahan manusia, memperbaiki pengalaman pelanggan, dan mempercepat pengambilan keputusan.

Irsan Buniardi