Di balik bisnis yang terlihat sibuk, ramai, dan penuh aktivitas, tidak selalu ada keuntungan yang masuk. Banyak pelaku usaha hanya fokus pada omzet, tapi lupa menghitung biaya-biaya yang diam-diam menggerus pendapatan. Akibatnya, uang datang cepat tapi pergi lebih cepat. Di sinilah laporan laba rugi menjadi sangat penting.
Bukan hanya untuk perusahaan besar, laporan ini juga krusial untuk toko online, usaha kuliner rumahan, hingga freelancer sekalipun. Karena tanpa tahu posisi keuangan secara jelas, strategi bisnis akan seperti menebak arah angin.
Apa Itu Laporan Laba Rugi?
Laporan laba rugi adalah dokumen keuangan yang merangkum pendapatan, beban, dan hasil akhir keuangan (laba atau rugi) dalam satu periode tertentu, seperti bulanan, kuartalan, atau tahunan.
Secara sederhana:
Pendapatan – Biaya = Laba atau Rugi
Laporan ini memungkinkan pemilik usaha melihat secara objektif:
- Apakah bisnis benar-benar untung?
- Di mana pengeluaran terbesar terjadi?
- Apakah strategi yang dijalankan membuahkan hasil?
Komponen dalam Laporan Laba Rugi
Untuk memahami dan menyusun laporan ini dengan akurat, penting mengetahui elemen-elemen di dalamnya:
1. Pendapatan (Revenue)
Adalah semua pemasukan yang diterima bisnis selama periode tertentu. Biasanya terdiri dari:
- Penjualan produk atau jasa (tunai, kredit, e-wallet)
- Pendapatan dari layanan tambahan (misal: biaya kirim, biaya konsultasi)
- Pendapatan sewa (jika usaha menyewakan aset)
- Pendapatan bunga (dari deposito atau piutang)
2. Harga Pokok Penjualan (HPP) / Biaya Produksi
Merupakan total biaya langsung untuk menghasilkan produk atau layanan:
- Bahan baku
- Upah tenaga kerja langsung
- Biaya kemasan
- Biaya produksi per unit
3. Laba Kotor (Gross Profit)
Rumus: Pendapatan – HPP
4. Beban Operasional (Operating Expenses)
Biaya-biaya untuk menjalankan operasional harian, seperti:
- Gaji dan tunjangan staf
- Biaya listrik, air, internet
- Sewa tempat
- Biaya marketing dan iklan
- Biaya langganan software atau alat kerja
5. Laba Operasional (Operating Income)
Rumus: Laba Kotor – Beban Operasional
6. Pendapatan dan Beban Lain-lain
Bukan berasal dari kegiatan utama bisnis, contohnya:
- Keuntungan/kerugian dari penjualan aset
- Pendapatan bunga
- Denda keterlambatan pembayaran
7. Laba Sebelum Pajak (EBT)
Rumus: Laba Operasional + Pendapatan/Beban Lain
8. Pajak Penghasilan
Estimasi kewajiban pajak yang harus dibayar
9. Laba Bersih (Net Profit)
Rumus: Laba Sebelum Pajak – Pajak
Jenis-Jenis Laporan Laba Rugi
1. Single Step Income Statement
Menghitung laba bersih secara langsung:
Total Pendapatan – Total Biaya = Laba Bersih
Lebih sederhana, cocok untuk usaha kecil yang tidak memerlukan pemisahan detail.
2. Multi Step Income Statement
Lebih terstruktur, membedakan antara:
- Pendapatan operasional dan non-operasional
- Beban tetap dan variabel
- Laba kotor, laba operasional, laba bersih
Cocok untuk usaha menengah dan besar dengan alur keuangan kompleks.
Fungsi Laporan Laba Rugi untuk Bisnis
1. Evaluasi Kinerja
Menilai apakah strategi bisnis menghasilkan keuntungan atau justru beban baru.
2. Bahan Pengambilan Keputusan
Informasi laporan ini bisa menjadi dasar untuk memutuskan:
- Menambah karyawan?
- Mengurangi biaya iklan?
- Menutup produk yang merugi?
3. Bukti Transparansi
Investor atau kreditur ingin melihat kesehatan keuangan secara objektif.
4. Kepatuhan Pajak
Menjadi dokumen utama dalam penyusunan SPT Tahunan Badan dan laporan pajak lainnya.
Byon menyediakan sistem pelaporan keuangan otomatis yang menyatukan data penjualan, pengeluaran, dan aktivitas bisnis lainnya secara real-time. Tak perlu hitung manual atau saling tunggu antar divisi.
Cara Membuat Laporan Laba Rugi Secara Manual
Untuk usaha kecil yang belum menggunakan sistem digital, berikut langkah penyusunannya:
1. Tentukan Periode Pelaporan
Misal: Januari 2025
2. Kumpulkan Data Pendapatan
Dari penjualan, fee jasa, dan lain-lain.
3. Kumpulkan Data Pengeluaran
Termasuk HPP, gaji, sewa, listrik, hingga iklan.
4. Klasifikasikan Biaya
Kelompokkan menjadi biaya tetap (sewa, gaji) dan biaya variabel (produksi, pengiriman).
5. Hitung Selisihnya
Pendapatan – Total Biaya = Laba/Rugi
6. Susun Laporan Secara Rapi
Bisa menggunakan Excel, Google Sheets, atau template manual.
Namun, pencatatan manual tidak ideal untuk usaha yang sedang tumbuh. Risiko duplikasi data, hilang, atau salah input sangat tinggi.
Dengan fitur laporan otomatis dari Byon, setiap data yang masuk—baik penjualan, pembelian, atau biaya—langsung terhubung dan dihitung secara real-time, tanpa perlu input ulang atau tunggu laporan antar tim.
Pentingnya Memahami Untung Rugi dengan Jelas
Laporan laba rugi bukan hanya formalitas, tapi alat penting yang bisa menyelamatkan bisnis dari kerugian diam-diam. Dengan laporan ini, pelaku usaha bisa mengambil keputusan dengan percaya diri—berdasarkan data nyata, bukan asumsi.
Bisnis kecil, menengah, atau besar—semuanya butuh laporan laba rugi. Karena pada akhirnya, keberlanjutan usaha bergantung pada seberapa baik keuangan dikelola.
Byon hadir untuk membantu berbagai skala bisnis menyusun laporan keuangan terintegrasi, memastikan setiap keputusan yang diambil berdasar pada data yang akurat, real-time, dan relevan.