?> KPI: Pengertian, Contoh, dan Strategi Evaluasi | Dartmedia

Our Latest Articles

Business

KPI: Pengertian, Contoh, dan Strategi Evaluasi

#Byon #Produktivitas

Share to Twitter Share to LinkedIn
KPI: Pengertian, Contoh, dan Strategi Evaluasi
03 July 2025

Banyak Aktivitas Tapi Hasil Tak Terlihat? Mungkin KPI Belum Jelas

 

Sebuah tim bisa terlihat sibuk setiap hari—meeting maraton, balas email tanpa henti, lembur tiap malam—tapi tetap gagal mencapai target bisnis. Kenapa bisa begitu? Salah satu penyebab paling umum: tidak adanya indikator kinerja yang jelas dan terukur.

 

Inilah peran Key Performance Indicator atau KPI. KPI membantu bisnis membedakan antara kesibukan dan produktivitas nyata. Tanpa KPI, keputusan bisnis bisa meleset, evaluasi kinerja jadi bias, dan arah kerja tim tidak sinkron.

 

 

Apa Itu KPI?

 

KPI (Key Performance Indicator) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas suatu aktivitas atau proses dalam mencapai tujuan tertentu. KPI bersifat terukur, relevan, dan berbasis data, bukan asumsi. KPI bisa digunakan untuk:

 

 

 

Ciri KPI yang Efektif

 

Tidak semua angka bisa disebut KPI. Indikator yang dipilih harus relevan dan selaras dengan tujuan organisasi.

 

KPI yang baik harus memenuhi kriteria SMART:

 

1. Specific – Fokus pada satu sasaran yang jelas

2. Measurable – Bisa dihitung secara kuantitatif

3. Achievable – Masuk akal untuk dicapai

4. Relevant – Selaras dengan misi dan strategi bisnis

5. Time-bound – Punya tenggat waktu pencapaian

 

Strategi Menyusun KPI yang Relevan dan Terukur

 

1. Mulai dari Tujuan Bisnis

Contoh: Tujuan perusahaan adalah meningkatkan loyalitas pelanggan. Maka, KPI yang relevan bisa berupa:

 

2. Breakdown Menjadi KPI per Tim

Misalnya, untuk mendukung tujuan loyalitas pelanggan tadi:

 

a. Tim Customer Support:

KPI: Rata-rata waktu penyelesaian tiket < 2 jam

 

b. Tim Marketing:

KPI: Engagement rate campaign retensi pelanggan > 20%

 

c. Tim Produk:

KPI: Persentase feedback pelanggan yang ditindaklanjuti dalam 1 minggu

Dengan sistem dari Byon, perusahaan bisa menyusun KPI secara lintas fungsi dan memantau semuanya dalam satu dashboard real-time—tanpa ribet pindah-pindah tools.

 

3. Hindari Kesalahan Umum

 

 

 

Use Case Nyata: Strategi KPI Berdasarkan Studi Lapangan

 

Perusahaan Distribusi Barang Konsumen (FMCG)

Masalah: Tim sales tidak capai target, meski sudah banyak kunjungan ke toko.

Solusi KPI:

 

Startup EduTech

Masalah: Banyak pengguna daftar trial, tapi tak lanjut jadi pelanggan.

Solusi KPI:

 

Perusahaan Jasa Keuangan

Masalah: Tim customer service overload dan skor kepuasan turun.

Solusi KPI:

 

 

 

Tips Tambahan agar KPI Jadi Budaya Kerja

 

1. Libatkan Tim Saat Menyusun KPI – Hindari top-down, biarkan tim berkontribusi

2. Tampilkan Hasil KPI Secara Visual – Gunakan dashboard agar mudah dibaca dan di-review

3. Evaluasi Rutin – Lakukan check-in mingguan atau bulanan

4. Gunakan KPI sebagai Dasar Feedback, Bukan Hukuman – Fokus ke perbaikan, bukan menyalahkan

Dengan dukungan sistem manajemen KPI dari Byon, seluruh proses dari penyusunan hingga pelaporan kinerja bisa dilakukan otomatis, lengkap dengan notifikasi dan analitik yang mudah dibaca.

 

 

Jangan Menebak Kinerja, Ukur dengan KPI

 

KPI bukan sekadar pelengkap laporan, tapi alat vital untuk membantu bisnis bertumbuh dengan arah yang jelas. Tanpa KPI, performa tak bisa dinilai secara objektif, strategi tak bisa dieksekusi secara terukur, dan pertumbuhan bisnis pun hanya berdasarkan insting. Mulailah menyusun KPI hari ini—karena yang tidak diukur, tidak bisa diperbaiki.

Irsan Buniardi