?> Jenis-Jenis Offboarding Karyawan dan Pentingnya Digitalisasi Administrasinya | Dartmedia

Our Latest Articles

Business

Jenis-Jenis Offboarding Karyawan dan Pentingnya Digitalisasi Administrasinya

#Byon #HRIS

Share to Twitter Share to LinkedIn
Jenis-Jenis Offboarding Karyawan dan Pentingnya Digitalisasi Administrasinya
04 August 2025

Offboarding atau proses keluarnya karyawan dari perusahaan adalah tahapan penting yang sering kali kurang mendapatkan perhatian. Padahal, offboarding yang tertata bukan hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga dapat melindungi perusahaan dari potensi risiko hukum dan operasional. Artikel ini akan membahas berbagai jenis offboarding, ketentuan administratif yang menyertainya, serta manfaat digitalisasi dalam mempermudah dan merapikan proses tersebut.

 

 

Jenis-Jenis Offboarding Karyawan

 

 

1. Resign (Pengunduran Diri Secara Sukarela)

 

 

 

 

 

2. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

 

 

 

 

 

3. Pensiun

 

 

 

 

 

4. Kontrak Tidak Diperpanjang

 

 

 

 

 

5. Terminated karena Pelanggaran Berat

 

 

 

 

 

6. Mutasi ke Anak Perusahaan / Alih Daya

 

 

 

 

Administrasi yang Umum Diperlukan Saat Offboarding

 

1. Surat Pengakhiran Kerja / Penerimaan Pengunduran Diri

 

2. Dokumen Perhitungan Hak & Kewajiban (gaji terakhir, pesangon, THR, cuti, denda atau piutang jika ada)

 

3. Dokumen Legal (perjanjian kerja yang diperbarui, NDA, surat pernyataan bebas tanggungan)

 

4. Akses Sistem dan Properti Kantor (serah terima laptop, ID card, akses email, sistem, dll)

 

5. Exit Interview (opsional, tapi bermanfaat untuk evaluasi)

 

6. Dokumen BPJS, Pajak, dan Referensi Kerja

 

 

Manfaat Digitalisasi dalam Proses Offboarding

 

1. Proses Lebih Cepat & Minim Human Error
Dengan sistem digital seperti Byon, HR dapat menggunakan checklist otomatis yang menuntun mereka menyelesaikan semua poin penting dari offboarding tanpa ada yang terlewat.

 

2. Akses Dokumen Terpusat & Mudah Dilacak
Semua file seperti surat resign, slip kompensasi, atau perjanjian akhir bisa diakses kembali dengan cepat jika dibutuhkan, bahkan setelah karyawan keluar.

 

3. Integrasi dengan Sistem Payroll & BPJS
Penghitungan akhir bisa langsung terhubung ke sistem gaji dan pelaporan pajak/BPJS, meminimalkan keterlambatan dan kesalahan input manual.

 

4. Keamanan Data dan Pengelolaan Akses
Akses karyawan terhadap sistem bisa langsung dihentikan atau dialihkan secara otomatis, sehingga tidak ada celah keamanan pasca-kepergian.

 

5. Monitoring Approval yang Lebih Transparan
Proses resign atau PHK sering kali harus melewati beberapa tahapan persetujuan. Dengan sistem digital, seluruh approval bisa dipantau secara real-time.

 

6. Exit Interview dan Feedback Digital
Banyak platform kini menyediakan form digital untuk exit interview, yang bisa dikumpulkan dan dianalisis untuk meningkatkan retensi dan budaya kerja.

 

 

Offboarding Bukan Akhir, tapi Awal Reputasi

 

Offboarding yang rapi dan profesional mencerminkan kredibilitas perusahaan. Bukan hanya memberi kesan baik kepada karyawan yang keluar, tapi juga menjadi cerminan budaya organisasi bagi karyawan yang masih bertahan. Dengan dukungan platform digital terstruktur seperti Byon, proses ini tidak hanya menjadi lebih cepat dan efisien, tapi juga aman, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Irsan Buniardi